Kamis, 06 Oktober 2011

Yuk, kita masak beneran




Aku tidak suka telur dadar. Tapi adikku suka.

Suatu waktu saat usia adikku 4 tahun dan aku berusia 10 tahun


"Ci, nasinya dimasak dulu ya", celoteh adikku mengangkat rice cooker mininya ke atas kompor. Kompor mainan. Kemudian ia memasukkan biji-bijian putih yang kita anggap sebagai beras ke dalamnya. Dan dengan cepat ia mengambil termos putih kecil, pura-pura memasukkan air.

"Nah ditunggu 5 menit", ucapnya lagi. "Nah cici goreng telur ya!", ia memberikan telur plastik kepadaku.


Aku menatapnya lalu kuberikan sebuah senyuman.
"Yuk kita masak beneran", ucapku.

Adikku bingung, "Nyalain kompor ci?"
Kompor gas kami tidak pakai listrik. Jadi pakai gas dan harus pakai korek api untuk menyalakannya. Jelas adikku pasti bingung.

Aku berjalan menuju kulkas. Menyiapkan 2 butir telur, wajan, minyak, garam, merica, kecap manis dan piring. Adikku mengikuti. Sepertinya terlihat senang.

Aku menuangkan minyak ke wajan dan menunggu beberapa lama. "Kita bikin telor dadar dulu ya"
Aku tidak suka telur dadar. Tapi aku suka membuat telur dadar. Aku pecahkan telur dengan susah payah, menuangkan garam, merica dan kecap, lalu di aduk dengan garpu. Ini bagian yang kusuka. Adikku melihatku terpana dan gembira. Ia memang selalu ingin tahu banyak!

Lalu, aku memberanikan diri mengambil korek api dan menyalakan kompor. Daaz! Berhasil. Ku tunggu minyak sampai panas.

Lalu ku tuang telur dadarku ke dalamnya! Dalam beberapa menit, telur itu kekuningan dan tercium aroma yang lezat! "Sudah jadii", , ku berikan pada adikku. Dan ia terlihat gembira!

"Aku juga mau buat!" teriaknya.
Tapi aku tidak suka telur dadar.
Baiklah kita buat telur ceplok.

Aku pecahkan lagi 1 butir telur ke dalam mangkuk. Aku ajak adikku untuk menuangkan telur itu ke minyak. "Awas, ntar minyaknya lompat!". Memasak telur ceplok itu lebih repot. Minyak lompat ke mana-mana. Tapi adik terlihat sangat antusias. Ini memasak pertamanya.

Telur kami sudah jadi. Telur dadar kuning dan telur ceplok berantakan :P

Kami mengambil nasi dan meletakkan telur kami masing-masing. Adik mengambil saos tomat dan aku saus sambal.

Ini jam 3 sore. Kami kenyang. Kami senang. Nasi buatan adikku tidak diangkat dalam 5 menit. Tapi tidak gosong. Hahaha..

3 komentar:

Anonim at: 6 Oktober 2011 pukul 10.19 mengatakan...

Khas tingkah kita waktu kecil ya. :). @elnaa_

Anonim at: 6 Oktober 2011 pukul 11.05 mengatakan...

dan sorenya kena omel mama gara-gara wajan, minyak dan perlengkapannya gak kita cuci :P

Anonim at: 6 Oktober 2011 pukul 20.40 mengatakan...

gak ingat sma sekali ci .. @senoritamellia

Posting Komentar

Hello!

Foto Saya
semangkasegar
Aku kangen kamu.
Lihat profil lengkapku

tweet me

Followers