Kamis, 24 Januari 2013

Seminggu Telah Berlalu


Untuk kamu yang ada di sana, 

Seminggu telah berlalu dan kamu masih di sini. Iya, di sini, di hati aku. Kamu pergi membawa kesibukanmu untuk merengkuh dunia. Dan aku di sini tersenyum melihat punggungmu, yang perlahan semakin kabur tertutup kabut.

Kamu tahu? Aku di sini selalu memikirkanmu. Aku ingin memastikan bahwa dirimu masih kuat berjalan walaupun aku sangat tahu kamu seringkali terjerembab, terjatuh, dan tersungkur. Tenanglah, aku di sini selalu mendoakanmu, meminta perlindungan Tuhan dan mengirimkanmu kekuatan.

Sekarang kamu sedang apa? Berkali-kali aku periksa semua kotak suratku, tak ada kabar darimu. Apakah kamu sudah lupa denganku? Apakah kamu sudah berhasil memeluk dunia seperti cita-citamu dulu? Apa jangan-jangan kamu berhenti di jalan dan menemukan cita-cita yang baru?

Untuk kamu yang ada di sana,
Seminggu telah berlalu dan kamu masih di sini. Iya, di sini, di pikiranku. Kotak suratku masih saja kosong. Sesibuk itukah kamu sehingga tak sempat menyuratiku? Apakah kamu sudah memeluk dunia dengan tanganmu? Aku di sini masih berdoa, mengirim kata demi kata ke surga. Tapi kali ini doaku sudah bertambah, aku ingin dirimu kembali.

Jikalau suatu saat nanti kamu kembali masih ingatkah kamu padaku? Aku masih di sini.
Dan aku harap kamu kembali untuk menjemputku, mengajakku untuk melihat dunia yang telah berhasil kau rengkuh.

Untuk kamu yang ada di sana,
Seminggu telah berlalu dan kamu masih di sini. Iya di sini, dalam kenanganku. Aku tak akan pernah lupa, dan selalu berharap kamu kembali.






Rabu, 23 Januari 2013

Tetaplah Penuh Cinta



Hai,

Pertama kali ku bertemu denganmu,
saat itu kau sedang menyanyikan sebuah lagu.
Kau tahu? Suaramu itu merdu,
dan menenangkan hatiku.

Setelah hari itu, aku mencari tahu siapa dirimu.
Akhirnya ku temukan juga dan ternyata, kamu lucu..
dan juga ramah.

Setiap hari aku melihat dirimu,
merangkai kata-kata,
membuat orang tersenyum, membuat orang tersindir, membuat orang tertawa.

Hari ini,
Dirimu memanggilku, hanya untuk mengingatkanku satu.
Untuk tetap menulis, menyusun kata satu per satu.

Dear Kak Elikah yang cantik, 
terima kasih ya sudah menjadi tukang posku,
tetaplah semangat,
tetaplah penuh cinta.


Salam manis,


Mellisa :)







Senin, 21 Januari 2013

Bersamamu Aku Yakin



Selamat Pagi,

Hai kamu, apa kabar?
Hari ini aku cukup gembira karena matahari bersinar cukup cerah. Setidaknya, hari ini sudah normal kembali sehingga aku dapat mendengar suara kicauan burung, bel sepeda, suara tanah yang beradu dengan sapu lidi milik mbak-mbak cantik, suara tukang sayur, tukang roti, suara anak berlarian di depan rumah yang diiringi suara teriakan ibunya, mengejar, menangkap ingin memandikan mereka satu per satu. Hari ini indah.

Beranjak ke dapur, menemukan mama sedang berkutat dengan roti tawar dan selai coklat, dihidangkan untukku. Aromanya sungguh membuat otak ini mengirimkan sinyal kepada perutku. Aku lapar. Tanpa disuruh lagi, aku pun menjejalkan sepotong roti ke dalam mulutku, memuaskan nafsu lidahku. Lezatnya.

Dengan pakaian cerah aku melangkah pasti, menuju dunia. Sepagi ini hendak bertemu dengan orang-orang hebat, orang-orang giat, mereka yang sibuk menghitung uang, membagi berkah, menunggu waktu dan menanti harapan. Kamu tahu? Mereka sudah bangkit, bangkit kembali.

Aku hanya ingin supaya kamu tahu, aku sudah menemukan semangatku kembali, ya itu karenamu. Kamu bagaimana di sana? Apakah kebahagiaan yang telah aku titipkan kepada angin, telah sampai kepadamu? Jangan kamu kerutkan lagi wajahmu. Ayo tersenyumlah! Buktikan kepada dunia, kalau kamu masih kuat!

Aku tahu, kemarin baru saja berlalu, sekumpulan badai.
Tapi ingatkah kamu, yang dititipkan oleh Allah kepada Nabi Nuh? Janji dariNya untuk kita manusia. Semarah apapun Allah kepada kita, Ia akan memberikan suatu yang indah sebagai gantinya. Busur cantik dari Tuhan, dan manusia menamakan itu pelangi.

Lalu, di manakah pelangimu? Aku sungguh rindu melihat itu. Kamu ciptaan Tuhan yang terindah akan lebih indah lagi jika kau pasang janji Tuhan di sana.  Karena bersamamu aku yakin, kita akan berhasil melukis pelangi kita.



Minggu, 20 Januari 2013

Ini Rahasia, Rahasia Kita Berdua


Teruntuk kamu,

Aku mau beri tahu kamu, sebuah rahasia.
Rahasia yang akhirnya ini jadi rahasia kita berdua.
Tapi tolong satu hal dan jangan kau lupakan.
Jaga rahasia ini ya, sampai kapanpun juga.

Hai kamu,
Ayo kemari dulu, kita berlari-lari sebentar saja ya?
Aku ingin menikmati angin sore ini,
mencium bau tanah sehabis hujan,
Berlari-lari kecil, pelan-pelan.

Hai kamu,
Sini aku gandeng tanganmu sebentar,
dan biarkan ini bergerak sesuai irama,
Biar kamu bisa mengerti
Senangnya hati ini.

Hai kamu,
Sabarlah dahulu, tahan terus senyummu.
tenang saja nanti aku pasti beritahu,
satu rahasia yang sangat ingin aku ungkapkan,
kepadamu satu.

Baiklah,
Kamu duduklah di sini,
sebelah diriku,
di bawah pohon rindang ini,
akan ku ungkapkan rahasia besarku ini.

Siap-siap ya,
Ini dia rahasiaku, yang kusimpan sejak dulu.
Aku ingin sekali beritahu,
bahwa aku suka.

Suka sekali dengannya,
Bersediakah kau membantuku,
untuk menjadikan dia,
lebih dekat kepadaku?

Kepada Yang Ada di Sana


Kepada yang ada di sana,

Engkau sosok dewasa yang selama ini kucinta, sejak dulu.
ingin sekali memelukmu, tak ingin berpisah.

Engkau yang membuat tawa ini lepas,
menghentikan urai air mata yang deras.

Engkau yang membawa suka cita,
menghilangkan dukacita.

Engkau yang pandai merayu,
dan sangat bangga, memujiku.

Kepada yang ada di sana,

Beberapa kali engkau hadir dalam mimpiku,
tertawa dan bercengkrama denganku,
sungguh aku sangat rindu.

Ingin sekali kuputar waktu ku kembali,
ke masa yang dulu, dulu sekali.
hanya untuk memelukmu sekali lagi.
Kong Ho, kakekku yang sangat kucintai.
Kini aku, cucu pertamamu
sudah duapuluhan tahun,  tumbuh menjadi gadis.
hendak berubah dari ulat menjadi kupu-kupu yang manis.

Sepuluh tahun telah berlalu,
Engkau tetap ada di hatiku,
tak akan pernah kulupa,
cintamu kepadaku.

Tetap berada di sana,
di hati kita semua,




Selasa, 15 Januari 2013

Manisnya Jus Tomat


Jakarta, 15 Januari 2013

Teruntuk, Kak Tomat
di seberang sana.


Selamat Sore,
Hai kak tomat? Apa kabar? Aku harap, kabarmu luar biasa. Di sini, aku sangat gembira.

Hari ini, aku menulis surat hendak memberitahukan betapa bersyukurnya mengenalmu,
mengenal seluruh tulisan dan karyamu. Dan aku sangat suka, bagaimana dirimu merangkai kata demi kata
menjadi sebuah kalimat yang indah, terkadang membuatku terbang tinggi, tersenyum, dan pernah membuatku jatuh tapi membuatku berdiri kembali.

Satu hal lagi, terima kasih untuk mengajarkan aku kembali minum jus tomat.
Sudah kulakukan janjiku, kak! Hari ini, di hari ulang tahunku! Seharusnya aku abadikan momen tadi.

Akhirnya, dipenghujung surat ini, aku ucapkan selamat berkarya kak tomat, supaya aku tetap cinta dan merasakan manisnya jus tomat.




Salam Manis,


Mellisa Eka


Senin, 14 Januari 2013

Hari ini Mendung


Dear Kamu,

Hari ini mendung. Mengingatkan kita dulu.
Beberapa waktu yang lalu.
Ketika hujan turun lebatnya,
kita berdua, berteduh, tertawa bersama.

Mari kita putar waktu kembali.
Saat senyumanmu, menghangatkanku.
Membawaku masuk ke dalam duniamu.
Menyombongkan kelebihan masing-masing.
Memuji kelebihan satu sama lain.

Hari-hari berlalu,
kita berdua semakin dekat.
Dalam perasaan yang terasa semakin kuat.

Hari itu hujan,
Kita berteduh, tertawa bersama.
dan saat itu juga,
pertama kalinya kau genggam tanganku,
kau peluk diriku,
agar hangat mengalir dalam diriku.

Namun, waktu kita telah berlalu,
dan cerita kita terhenti.
Kau menghilang, pergi, membawa hati.

Maka kini,
sungguh kuminta darimu,
kembalilah kemari, hanya untuk mengambil potongan
hatiku yang kau bawa,

agar aku dapat jatuh cinta lagi.
dengannya.



Hello!

Foto Saya
semangkasegar
Aku kangen kamu.
Lihat profil lengkapku

tweet me

Followers