Aku membuka sebuah situs. Situs sebuah dunia (maya). Dengan persiapan sederhana, aku siap melangkah ke negeri sana.
Tiba-tiba mataku berkunang-kunang. Gelap. Pusing.
Ketika aku memejamkan mata....
Aku ada di mana?
Aku bingung dan panik. Terlihat beberapa orang mengenakan baju pesta dan segelas anggur. Tertawa dengan riuh, terbahak-bahak dan saling bersenda gurau.
"Mengapa sendirian gadis cantik?", sapa seorang bapak dengan janggut putihnya melepas topinya.
"Aku tak tahu ada di mana?"
"Kau datang ke sebuah pesta dengan dandanan yang cantik seperti ini tapi tak tahu ada di mana?"
"Ini tahun berapa?"
"Tahun 1881."
Aku tersentak. Aku menjelajah linimasa. Lagi.
Tiba-tiba kepalaku pusing. Bayangan kembali gelap. Aku ingin muntah.
Dan akhirnya,
ada sinar. Tapi ini berisik sekali. Suara derap kuda menakutkanku.
"Hei wanita!!! Mengapa diam disana? Cepat sembunyi!!" teriak seseorang kepadaku.
Ini di mana? Mengapa harus sembunyi?
"Hei kamu! Lari cepat!!
Aku berlari. Tapi aku tak tahu ada di mana? Lalu aku melihat selebaran melayang. Tertulis tahun 334 BC? Hah?
Tiba-tiba bayangan gelap menyelimuti lagi. Kali ini terasa seperti vertigo.
Aku akan sampai di mana?
Tiga orang wanita tampak sibuk. Aku diam menatap mereka.
"Hai gadis! Mengapa melamun? Cepat bekerja!" ucap salah satunya ketus.
Apa yang harus Aku lakukan di sini?
"Dasar kau lelet. Ini tahun 1857! Kau harus bekerja cepat!"
Ku lakukan perintahnya. Panas terik ini membuat kepalaku sangat pusing. Rasanya ingin pingsan. Aku pun terjatuh. Semua gelap.
Dan akhirnya,
"Mel! Lu gak kenapa-kenapa kan? Kenapa bisa jatuh dari kursi sih?" seorang teman membangunkanku.
"Ah..."
"Udah jangan kebanyakan bengong Mel. Kita harus cepat menyelesaikan ini lho.." ucap temanku lagi.
Ku tatap layar monitor bergantian dengan lembaran karton abu-abu dengan panjang 8 meter di sana.
Oh ya Tuhan. Ini Timeline ku.
Lebih tepatnya tugas Timeline Sejarah Seni Rupa Dunia ku. Dan ini dikumpulkan besok pagi.
0 komentar:
Posting Komentar