Selamat Pagi,
Hai kamu, apa kabar?
Hari ini aku cukup gembira karena matahari bersinar cukup cerah. Setidaknya, hari ini sudah normal kembali sehingga aku dapat mendengar suara kicauan burung, bel sepeda, suara tanah yang beradu dengan sapu lidi milik mbak-mbak cantik, suara tukang sayur, tukang roti, suara anak berlarian di depan rumah yang diiringi suara teriakan ibunya, mengejar, menangkap ingin memandikan mereka satu per satu. Hari ini indah.
Beranjak ke dapur, menemukan mama sedang berkutat dengan roti tawar dan selai coklat, dihidangkan untukku. Aromanya sungguh membuat otak ini mengirimkan sinyal kepada perutku. Aku lapar. Tanpa disuruh lagi, aku pun menjejalkan sepotong roti ke dalam mulutku, memuaskan nafsu lidahku. Lezatnya.
Dengan pakaian cerah aku melangkah pasti, menuju dunia. Sepagi ini hendak bertemu dengan orang-orang hebat, orang-orang giat, mereka yang sibuk menghitung uang, membagi berkah, menunggu waktu dan menanti harapan. Kamu tahu? Mereka sudah bangkit, bangkit kembali.
Aku hanya ingin supaya kamu tahu, aku sudah menemukan semangatku kembali, ya itu karenamu. Kamu bagaimana di sana? Apakah kebahagiaan yang telah aku titipkan kepada angin, telah sampai kepadamu? Jangan kamu kerutkan lagi wajahmu. Ayo tersenyumlah! Buktikan kepada dunia, kalau kamu masih kuat!
Aku tahu, kemarin baru saja berlalu, sekumpulan badai.
Tapi ingatkah kamu, yang dititipkan oleh Allah kepada Nabi Nuh? Janji dariNya untuk kita manusia. Semarah apapun Allah kepada kita, Ia akan memberikan suatu yang indah sebagai gantinya. Busur cantik dari Tuhan, dan manusia menamakan itu pelangi.
Lalu, di manakah pelangimu? Aku sungguh rindu melihat itu. Kamu ciptaan Tuhan yang terindah akan lebih indah lagi jika kau pasang janji Tuhan di sana. Karena bersamamu aku yakin, kita akan berhasil melukis pelangi kita.
0 komentar:
Posting Komentar