Mao datang ke rumah kami, bulan Juni 2009. Saat itu aku sedang terbaring sakit di kamar. Demam Berdarah. Karena jendela kamar mengarah ke luar, terdengar suara kucing mengeong berkali-kali. Aku terganggu.
Adikku Lia, segera keluar rumah, mendapati seekor kucing duduk dengan mata polosnya mengeong minta makan. Menurut cerita adikku, ia memberikan susu dan kucing itu meminumnya dengan lahap.
Beberapa hari di rumah kami, ia tidak mau pergi dari rumah kami. Maklum, seekor kucing. Saat ingin dibawa keluar pagar, ia gemetaran.
Hari berlanjut, akhirnya kami memungutnya sebagai kucing peliharaan. Dan kami beri nama ia. Mao. Maohara.
Desember 2010
Sedih rasanya, mendengar kabar bahwa Mao mati. Ia sudah tua. Dan dia pergi benar-benar di saat yang tepat, ketika aku dan Lia bingung bagaimana menitipkan dia selama akhir tahun kami di Semarang. Dan dia benar-benar tidak merepotkan.
Aku merasa Mao begitu setia dengan kami. Banyak kenangan yang telah dia berikan untuk kami, anak-anaknya yang lucu dan merepotkan, betapa hidupnya sangat santai hanya makan, minum, buang air dan tidur.
Ketika dia menjemput kami saat kami pulang dari toko ke rumah, saat ia mengejar bola yang kami lempar, lalu menendangnya. Bagaimana rusuhnya dia saat kita memandikannya. Kenangan ketika ia makan dengan lahap, merayakan natal pertama kalinya, saat berlarian malam hari, lalu menatap bintang...
Well, ia hanya seekor kucing. Tapi ia setia.
Selamat tinggal Mao, terima kasih hiburannya selama setahun lebih ini. Tetap jadi kucing kami yang manis di hati kami.. :)
Selasa, 02 November 2010
Berlari pun juga butuh waktu...
by
semangkasegar
Bingung.
Tapi gak tau bagaimana menyelesaikannya...
Kalau misalkan semuanya ditulis di atas kertas, mungkin udah jadi novel.
Pelan-pelan tapi aku tahu, ini rencana Tuhan buatku. Agar aku kuat.
Seperti bayi yang belajar berjalan, harus berkali-kali jatuh dulu sampai ia bisa berlari..
I have a problems.
Tapi gak tau bagaimana menyelesaikannya...
Kalau misalkan semuanya ditulis di atas kertas, mungkin udah jadi novel.
Pelan-pelan tapi aku tahu, ini rencana Tuhan buatku. Agar aku kuat.
Seperti bayi yang belajar berjalan, harus berkali-kali jatuh dulu sampai ia bisa berlari..
Senin, 25 Oktober 2010
Jakarta, 25 Oktober 2010
by
semangkasegar
Hari ini, hujan deras mengguyur Jakarta dengan semangatnya. Tak bisa dipungkiri, Jakarta menjadi banjir dan macet. Gak tanggung2, acara macet-macetan ini berlangsung bersamaan jam pulang kantor. Akhirnya, jakarta jadi penuh sama angkutan umum, mobil pribadi, motor dan pejalan kaki.
Untungnya, gue tidak merasakan macet-macetan langsung di luar sana. Tapi gue merasakan saat deg2an di mana depan kos gw banjir sudah setinggi lutut. Teman-teman kos segera mengungsikan mobilnya di depan komplek perumahan Ada yg udah siaga membereskan barang2nya agar lebih tinggi. Maklum, hujan masih turun.
Di dunia jejaring sosial (fb, twitter), banyak yg sudah mengeluh ttg macetnya Jakarta, Banjir, tol penuh, motor pun jg bisa naek tol, di dalam tol bahkan bisa lawan arus krn macet, bahkan ada yg terjebak di dalam sekolah. ( http://twitter.com/#!/amink80/status/28694630893 )
Banjir juga gak cuma di jalanan, bahkan gw dapet info kalo banjir juga dirasakan sama pengguna jembatan penyeberangan jalan :p (niat mau lebih tinggi, tp apa daya banjir selalu ada) ( http://plixi.com/p/52834628 )
Kisah banjir Jakarta ini, sempat dimonumenkan sebagai logo baru Jakarta. http://plixi.com/p/52826420
Well, kisah banjir ini sih menurut gw teguran buat kita jg masyarakat Jakarta. Agar lebih ingat untuk tidak merusak Jakarta dengan menanam pohon, membuang sampah ditempatnya, menambah resapan air.. dan mungkin masih banyak lagi..
Yah, semoga Jakarta jgn sampai banjir lagi seperti tahun 2002 dan 2007 dahulu.. #amitamit
Bersamaan Jakarta Banjir, terakhir mendengar berita bahwa Kep. Mentawai diguncang gempa yang berkekuatan 7,2 SR dan siaga Tsunami..
Semoga mereka waspada dan selalu dilindungi Tuhan :)
Untungnya, gue tidak merasakan macet-macetan langsung di luar sana. Tapi gue merasakan saat deg2an di mana depan kos gw banjir sudah setinggi lutut. Teman-teman kos segera mengungsikan mobilnya di depan komplek perumahan Ada yg udah siaga membereskan barang2nya agar lebih tinggi. Maklum, hujan masih turun.
Di dunia jejaring sosial (fb, twitter), banyak yg sudah mengeluh ttg macetnya Jakarta, Banjir, tol penuh, motor pun jg bisa naek tol, di dalam tol bahkan bisa lawan arus krn macet, bahkan ada yg terjebak di dalam sekolah. ( http://twitter.com/#!/amink80/status/28694630893 )
Banjir juga gak cuma di jalanan, bahkan gw dapet info kalo banjir juga dirasakan sama pengguna jembatan penyeberangan jalan :p (niat mau lebih tinggi, tp apa daya banjir selalu ada) ( http://plixi.com/p/52834628 )
Kisah banjir Jakarta ini, sempat dimonumenkan sebagai logo baru Jakarta. http://plixi.com/p/52826420
Well, kisah banjir ini sih menurut gw teguran buat kita jg masyarakat Jakarta. Agar lebih ingat untuk tidak merusak Jakarta dengan menanam pohon, membuang sampah ditempatnya, menambah resapan air.. dan mungkin masih banyak lagi..
Yah, semoga Jakarta jgn sampai banjir lagi seperti tahun 2002 dan 2007 dahulu.. #amitamit
Bersamaan Jakarta Banjir, terakhir mendengar berita bahwa Kep. Mentawai diguncang gempa yang berkekuatan 7,2 SR dan siaga Tsunami..
Semoga mereka waspada dan selalu dilindungi Tuhan :)
Jumat, 15 Oktober 2010
Penghuni baru di Rumah
by
semangkasegar
Awal Oktober kemarin, rumahku kedatangan 3 penghuni baru. Mao, melahirkan anak kucing yg lucu2 (tapi mirip tikus) di atas genteng rumah (belajar dari pengalaman, anak Mao angkatan ke2 di bunuh kucing liar setengah tahun yg lalu).
Lalu, 1 minggu kemudian, dibawalah anak-anak itu ke rumah gue satu per satu. Dan ternyata ada 3 ekor. Kami buatkan kardus (berhubung kucing gw itu lebih suka di atas kardus dialaskan plastik dibanding kain) buat alas mereka tidur. Dan sementara ini mereka tinggal di Garasi (sampe ketemu siapa yg mau adopsi).
Lalu, 1 minggu kemudian, dibawalah anak-anak itu ke rumah gue satu per satu. Dan ternyata ada 3 ekor. Kami buatkan kardus (berhubung kucing gw itu lebih suka di atas kardus dialaskan plastik dibanding kain) buat alas mereka tidur. Dan sementara ini mereka tinggal di Garasi (sampe ketemu siapa yg mau adopsi).
Namanya, Ichigo, Strawberry dan Marshmallow :) :)
Senin, 26 Juli 2010
Pengamen (mestinya) Bernyanyi.
by
semangkasegar
"Permisi Tuan, Permisi Nyonya.. Permisi numpang ngameeen....."
Lagu tersebut sering saya dengarkan setiap naik Metromini 44 Jurusan Pulo gadung-Pulo Gebang. Seringkali banyak lelaki muda - tua atau mungkin lebih akrab disebut 'abang-abang', yang ceritanya ingin menghibur menjadi agak sedikit menggangu.
Awal mulanya gaya-gaya pengamen ya gitu-gitu aja. Dengan gitar kecil, kecrekan beras, gendang atau bahkan sekadar tepok tangan mengiringi lagu-lagu CINTA yang lagi naik daun. Maka itu, tidak heran saya sedikit tahu lagu-lagu Indonesia (dan sangat mungkin terngiang-ngiang di kepala saya, jika dalam sekali perjalanan pulang ada 5 kali pengamen 'manggung' dengan lagu yang sama)
"Kasiiih gopek silakan, Kasih Ceceng Alhamdulilah, Gak ngasih itu Kebangetan..."
Sekarang ini, banyak pengamen yang sudah mulai maksa. Kalau tidak di kasih duit, minta yang lain. Kalau dia lihat Air minum, dia minta. Lihat kita makan, dia minta juga. Kalau tidak dikasih, dia menyindir kita pelit atau sebagainya.
Tidak hanya di dalam bus saja, di warung makan juga. Bayangkan betapa terganggunya kita jika sedang sangat lapar disuguhi gelas plastik kecil dari pengamen, dan dia menunggu kita makan sampai kita memberinya uang.
Peristiwa.... demi peristiwaaa.....
Tidak cuma pengamen. Bahkan 'abang-abang' yang tidak bisa menyanyi pun juga dapat meminta duit dengan berorasi. Jika tidak dikasih, dia bilang, "Kita ini cuma semua sama! Yang berbeda cuma nasibnya.."
Tidak tanggung-tanggung, dia berani memaksa (terutama pada wanita) dan mungkin memegang beberapa bagian tubuh kita.
Adalagi seorang pengamen, menyanyi asal-asalan. Banyak yang tidak memberikan lalu dia berteriak, "Woooi, pada pelit-pelit kalian smua ya, kalau ada orang orasi baru kalian kasi, Kalau kalian tahu, saya bisa lebih kasar dari mereka.."
Saya sebenarnya lebih menghargai jika pengamen itu menyanyi. Coba para pengamen itu berusaha buat menyanyi yang baik.
Suatu hari ada seorang bapak. Modalnya cuma gitar kecil. Dia menyanyi juga ada 3 lagu. Yang paling diingat, lagu "Sepanjang jalan kenangan.." Alhasil, dalam hari itu, banyak yang memberikan dia uang. Dan tidak segan-segan ia mengucapkan terima kasih. (Ingat wahai pengamen, kita menghargai orang seperti itu).
Adalagi yang menciptakan lagu sendiri (mungkin saya yang belum pernah dengar lagunya), liriknya menggunakan bahasa Jawa, dan dia menggunakan gendang (saya yakin ia buat sendiri) dan kecrekan beras. Mereka bernyanyi tidak merdu cuma meriah. Tidak sia-sia saya memberikan selembar ribuan saya untuk mereka, karena mereka inspirasi saya.
Untuk yang lain, sekali-kali beri mereka apresiasi juga. Saya punya patokan, jika mereka menyanyi dengan baik, saya akan kasih apresiasi (uang). Karena suatu hari, kita yakin kalau mereka bisa jadi inspirasi buat kalian. :)
Miu : Princess who always wants to know
by
semangkasegar
Mio : the handsome prince
by
semangkasegar
Mao Jr : They're so cute !
by
semangkasegar